
Dari Warisan Sejarah Diplomasi Jadi Tempat Perayaan Kontemporer, Perkenalkan Ini Cikini 82!
Pembukaan resmi Cikini 82 ditandai lewat terselenggaranya acara Pusparagam pada 27–29 Juni 2025 lalu. Melalui tiga program kreatifnya, yakni pameran seni Sanjivana, experiential dining, hingga sesi jejaring dalam program Soirée, acara ini menjadi penanda peralihan fungsi Cikini 82: dari rumah pribadi bersejarah menjadi ruang publik kreatif yang dapat menyambut berbagai perayaan dan gagasan kontemporer.

Royalti Musik untuk Bisnis: Apa yang Harus Diketahui Pemilik Usaha agar Tak Terjerat Hukum
Kasus pelanggaran hak cipta yang menyeret Direktur PT Mitra Bali Sukses, pemegang lisensi Mie Gacoan di Bali, menjadi pengingat penting bagi pemilik usaha: memutar musik di ruang publik tanpa membayar royalti bisa berujung pidana. Ini bukan sekadar masalah estetika atau suasana, tapi menyangkut hak ekonomi dari para pencipta dan pemilik karya.

Lapangan Kerja Semakin Sedikit, Apakah Beralih Jadi Content Creator Jawabannya?
Dulu, cita-cita anak muda sering terfokus pada profesi seperti dokter, pilot, atau PNS. Namun saat ini, khususnya di kalangan Gen Z dan Gen Alpha, jawaban paling populer untuk pertanyaan “Mau jadi apa setelah lulus?” adalah content creator.

Budaya Indonesia Bisa Mendunia Lewat Meme
Beberapa cuitan di media sosial, seperti dari akun Instagram @ms_lifts2, menyebut bahwa belakangan ini produk budaya Indonesia telah menyelamatkan dunia dari krisis meme. Ia pun memberi contoh karakter populer pentungan sahur AI Brainrot Tung Tung Tung Sahur serta tarian “togak luan” aura farming-nya Dhika dalam lomba balap perahu Pacu Jalur.

Logo HUT RI: Lebih dari Simbol, Ada Implikasi Ekonomi di Baliknya
Logo perayaan kemerdekaan adalah bagian dari nation branding, strategi komunikasi visual negara untuk membentuk citra kolektif di benak warganya. Namun, di luar aspek simbolik, logo ini memiliki implikasi ekonomi yang luas, khususnya dalam ekosistem industri kreatif.

J+ Art Awards Bawa Seniman Indonesia Pameran di Jepang
Karya seni anak bangsa kembali menembus panggung internasional. Kali ini, Indonesia tampil di Study x PLAS: Asia Art Fair sebagai bagian dari Osaka Kansai International Art Festival (OKIAF) 2025 di Jepang.

Band dengan Jutaan Stream di Spotify Ini Ternyata AI
Di dunia streaming musik yang makin padat dengan algoritma, kisah The Velvet Sundown menyorot realitas baru yang mengaburkan batas antara seni dan simulasi. Sekilas, mereka terdengar seperti band folk-rock sungguhan – punya dua album, satu hit viral berjudul “Dust on the Wind”, dan satu juta pendengar bulanan di Spotify. Tapi belakangan terungkap: semua itu dikendalikan sepenuhnya oleh AI.

Profesional Kreatif Indonesia Mulai Tinggalkan Jakarta Untuk Kota-Kota Lain
Selama puluhan tahun, Jakarta telah menjadi kiblat bagi para talenta terbaik Indonesia, wirausaha kreatif, dan digital nomad. Sebagai kota pusat perusahaan media, agensi, industri kreatif, dan kehidupan yang dinamis, ibu kota ini selalu dipandang sebagai tempat di mana mimpi dan karier dimulai. Namun kini, paradigma tersebut mulai berubah.

Compass® dan Musik: Saat Sepatu menjadi Teman Berproses
Melalui kampanye terbarunya bertajuk “Selangkah, Searah” yang resmi diluncurkan pada 7 Juli 2025 silam, Compass® tak hanya memperkenalkan produknya, tapi juga menawarkan perspektif baru akan filosofi brand-nya selama 6 bulan ke depan.

Ardi Gunawan Lawan Pop Culture dan Media Massa Lewat Cipratan Cat Pameran Made Me Dirty di ISA Art Gallery
Pada tanggal 4 Juli lalu, pemeran tunggal dari seniman Ardi Gunawan resmi dibuka untuk publik di ISA Art Gallery. Pameran yang dikurasi oleh Hendro Wiyanto ini mempersembahkan kumpulan karya satir, kritik politik, ekspresi emosional serta pengamatan sang seniman terhadap pop culture dan media massa.

Festival Jazz, Tapi Kok Bukan Jazz? Indra Lesmana Angkat Suara
Beberapa hari terakhir, jagat musik Indonesia dihebohkan oleh unggahan musisi jazz legendaris Indra Lesmana yang mengkritik sebuah festival musik besar di Indonesia. Pasalnya, festival tersebut menggunakan label “jazz” dalam namanya, tapi lineup panggungnya justru didominasi musisi dari genre lain—dari pop, R&B, hingga elektronik.

Ketika Dua Seniman Lintas Generasi Bersatu dalam Pameran Staging Desire
Digagas oleh Baseline Studio dan didukung oleh Komunitas Salihara sebagai partner utama, pameran Staging Desire mempertemukan dua seniman lintas generasi yang memiliki pendekatan seni yang berbeda, yakni antara Nindityo Adipurnomo dan Imam Sucahyo.

Pagelaran Sabang Merauke Tampilkan Pertunjukan Sekelas Broadway
Setelah sukses menggelar 5 pertunjukan antara 2022 dan 2024, Pagelaran Sabang Merauke kembali hadir sebagai perayaan Nusantara, menyatukan kekayaan Indonesia tradisional dan kontemporer. Kini Pagelaran Sabang Merauke yang diselenggarakan oleh iForte hadir dengan skala lebih besar dan lebih megah.

Musikal Petualangan Sherina Hadir Kembali, Cerita Teater Sherina dan Sadam Kian Relevan
Setelah sukses pada 2017, 2018, dan 2022, pertunjukkan Musikal Petualangan Sherina akan kembali menyapa penonton tanah air tahun ini. Pertunjukan terbarunya akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 11-20 Juli 2025 mendatang, dengan total 15 pementasan.

Sore: Istri dari Masa Depan Tunjukkan Kualitas Tinggi Produksi Film Lokal
Film Sore: Istri dari Masa Depan menjadi salah satu contoh nyata bagaimana film layar lebar Indonesia dapat menghadirkan kisah romansa bertema ‘time travelling’ yang segar dengan balutan kualitas produksi tinggi, mulai dari keterlibatan sineas lokal itu sendiri, aktor internasional, hingga musisi dan seniman lintas bidang yang sama-sama mempunyai visi untuk menyampaikan makna cinta dan penerimaan tanpa syarat dari seseorang lewat film.

Rilis Album Kedua, Voxxes Ceritakan Kelanjutan Eksplorasi Emosional dan Musikal Mereka
Voxxes telah merilis album terbaru mereka, bertajuk Daydream, pada 20 Juni 2025 lalu. Daydream resmi menjadi album kedua dari band yang sempat dinominasikan di AMI Awards pada 2023 ini.

Sukses Menggelar Tur Dunia, Mampukah BABYMONSTER Menjadi Ikon Gen 5?
Waktu baru menunjukkan pukul 18.30 WIB, namun area ICE BSD City Hall 5-6, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, sudah dipadati ribuan fans BABYMONSTER. Para Monstiez ini kompak menyanyikan lagu “Sheesh” sambil menantikan kehadiran sang idola.

Produk Lokal “Dilokalin”, Apakah Dupe Culture Sudah Kebablasan?
Beberapa waktu lalu sebuah unggahan TikTok dari akun @_marcoraven ramai diperbincangkan setelah membahas isu brand pakaian KAHA yang dianggap membuat dupe (tiruan) produk Rumer Shirt dari Drunk Dad and Friends. Di tengah fenomena brand lokal yang kerap “melokalkan” produk luar, kini muncul polemik baru: brand lokal yang justru meniru brand lokal lainnya—menciptakan produk serupa dengan harga lebih murah.