Nusaé Bongkar Rahasia Desainnya Lewat Buku Perdananya

Di saat banyak perusahaan kreatif memilih menutup rapat “rahasia dapur” mereka, Nusaé justru melakukan hal sebaliknya. Studio desain asal Bandung ini ternyata sangat terbuka untuk membagikan prinsip-prinsip desain yang selama ini diimplementasikan dalam setiap karya yang mereka hasilkan.

Lewat pendekatan yang reflektif, Nusaé percaya bahwa karya visual bukan berpusat pada estetika semata. Tapi penekanan desain yang mereka bawa lebih condong pada nilai tentang bagaimana desain bisa terhubung dengan lingkungan di sekitarnya dan manusia yang terlibat di dalamnya.

Memasuki satu dekade perjalanannya, Nusaé merayakan prinsip tersebut lewat peluncuran buku “Harmonisasi/Harmonizing yang diterbitkan oleh Suburbia Project penerbit asal Malaysia yang juga dikenal lewat publikasi arsitektur dan desain dengan penekanan pentingnya nilai dibanding estetika.

Buku ini menjadi dokumentasi sekaligus refleksi tentang bagaimana nilai harmonisasi menjadi poros eksplorasi desain Nusaé yang menghubungkan antara estetika, kolaborasi, ekonomi, dan lingkungan dalam satu narasi yang utuh.

“Harmoniasi adalah nilai yang kami pegang selama berpraktik dalam satu dekade terakhir. Kami berharap buku ini dapat menjadi alat untuk menunjukkan nilai tersebut dalam studi kasus yang riil di industri desain di Indonesia yang semakin berkembang,” ungkap Pendiri dan Principal Designer Nusaé, Andi Rahmat.

Lebih lanjut, Andi juga berharap bahwa buku “Harmonisasi/Harmonizing” ini bisa memantik ide-ide baru soal desain, khususnya tentang bagaimana estetika visual bisa berjalan beriringan bersama kesadaran terhadap nilai sustainability dan lingkungan.

Harmonisasi: Rangkuman Perspektif dan Pendekatan Nusaé Selama Ini

Nusaé dikenal sebagai studio desain grafis yang praktiknya telah melampaui medium dua dimensi. Mereka mengerjakan desain informasi visual yang bisa membaur dengan kehidupan sehari-hari masyarakat — mulai dari envorimental graphic design, sistem signage, desain editorial, user interface, dan branding — yang dirancang dengan nilai modernitas yang berpadu mesra dengan konteks keindonesiaan.

Lewat buku “Harmonisasi/Harmonizing ini, dokumentasi perjalanan Nusaé selama sepuluh tahun ke belakang terangkum. Proyek-proyek desainnya mengamati beragam persoalan dan gagasan mengenai keselarasan hingga akhirnya melahirkan sebuah perspektif tentang bagaimana desain dapat menjadi medium untuk membawa harmoni ke ruang hidup publik.

Oleh karena itu, setiap bab buku ini akan mengajakmu menggali lebih dalam konsep harmoni ala Nusaé melalui berbagai pendekatan — mulai dari membaur, adaptasi, kontras, berpadu, keserasian, hingga kinetik. Adapun karya-karya Nusaé yang ditampilkan bisa menjadi semacam peta visual bagi kamu untuk memahami setiap pendekatan tersebut.

Lebih dari Sekedar Peluncuran Buku

Dicetak dalam jumlah terbatas, buku ini bisa dibeli mulai 1 November 2025 langsung di lokasi pameran “In Continuum: Harmonisasi” yang akan diselenggarakan pada 1-15 November 2025 di Kopimanyar, Bintaro, Jakarta Selatan.

Berbeda dari pameran desain pada umumnya, pameran ini mengajak pengunjung untuk melihat proses di balik lahirnya sebuah buku — mulai dari sebuah gagasan hingga jadi narasi yang utuh dan menjadi warisan desain yang abadi dari Nusaé.

Selain itu melalui pameran ini juga akan ada rangkaian diskusi publik yang menjadi ruang dialog antara desainer, arsitek, pengamat, dan peminat desain.

Bagi Friends of Geometry yang tertarik untuk berkunjung ke pameran ini dan membeli buku “Harmonisasi/Harmonizing, kamu dapat cek informasi selengkapnya melalui situs resmi Nusaé di nusae.co atau via instagram di @nusae.exhibition. 

Next
Next

Wonderwhy Ungkap Cerita Mindful Eating Asia Tenggara di Magazine Vol. 3