Dari Singapura, Indonesia Mulai Ngegas di Panggung Desain Asia
Catatan dari FIND – Design Fair Asia 2025 & EMERGE @ FIND
Desain Bukan Lagi Cuma Estetika
Kalau dulu desain sering dianggap sekadar soal bentuk yang cantik, tahun ini FIND – Design Fair Asia 2025 nunjukkin bahwa desain bisa jadi strategi budaya. Bertempat di Marina Bay Sands, Singapura (11–13 September), pameran ini ngumpulin 250 brand dari 22 negara, dari global icons sampai artisan lokal.
Dan spotlight paling seru? EMERGE @ FIND 2025, panggung untuk lebih dari 70 desainer Asia. Di sini, Indonesia tampil makin pede.
Indonesia Bawa “Rasa” ke Desain Global
Dengan 13 desainer terpilih, Indonesia jadi salah satu negara dengan representasi terbanyak di EMERGE @ FIND 2025. Dari sustainable furniture sampai eksperimen tekstil, mereka datang dengan identitas yang kuat—nggak sekadar bikin barang bagus, tapi juga bawa cerita, konteks, dan nilai lokal ke arena internasional.
Beberapa nama yang mencuri perhatian:
COWKA (Adhi Nugraha) – bikin material dari… kotoran sapi. Eksperimental + ekologis.
Just Studio (Jesslyn Sutisna) – jewelry artist yang mengubah daily objects jadi desain fungsional-estetik.
studio banda (Cokorda Suryanata & Frans Sihombing) – eksperimen material dari ampas kopi.
Domestic Mass (Owen Pradipta Golim) – koleksi furnitur eksperimental dari komponen industri bekas
Studio Dapur (Mega Puspita) – lampu gantung yang terinspirasi dari penjor Bali, menggabungkan anyaman bambu artisan dengan fungsi modern.
Dan masih ada sederet nama lain: WOF (Binsar Priandika), Eugenio Hendro, Lana Daya, Studio Hendro Hadinata x Floorstudio, sampai Zulyo Kumara.
Tren yang Lagi Panas 🔥
Sustainability Bukan Basa-Basi
Dari material ramah lingkungan sampai upcycling, eco-conscious jadi DNA desain.Arsip & Heritage Diremix
Banyak karya yang ngulik ulang tradisi, tapi dikasih twist kontemporer biar relevan global.Design as Social Dialogue
Tema besar EMERGE tahun ini: desain bukan cuma produk, tapi medium ngobrol—tentang identitas, politik, sampai keberlanjutan.
Kenapa Penting Buat Indonesia?
Di tengah gempuran brand global, kehadiran desainer Indonesia di FIND & EMERGE jadi bukti bahwa kita punya narasi sendiri. Bukan sekadar ikut tren, tapi nunjukkin ke dunia bahwa “this is how Indonesia designs.”
Di panggung Asia, ini bukan lagi soal jualan kursi atau lampu. Ini tentang positioning: Indonesia sebagai creative hub dengan energi segar dan cerita otentik.
Refleksi dari Singapura
FIND 2025 kasih reminder: desain bisa jadi soft power baru. Dari Jakarta ke Singapura, lalu ke dunia, desainer Indonesia lagi ngebangun mesin budaya yang relevan secara global.
Dan kalau tren ini konsisten, bukan nggak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, “Made in Indonesia” di industri desain bakal jadi label prestisius—setara Jepang atau Skandinavia.
Pertanyaannya: apakah kita siap mendukung ekosistem ini biar nggak berhenti di project-based, tapi beneran jadi movement?