Sepatu Compass Lawan Barang Palsu Lewat Teknologi
Dalam dunia fashion lokal, Compass sudah menjadi fenomena. Dari antrian panjang untuk rilis sepatu hingga resell price yang melonjak, Compass bukan sekadar produk—ia sudah berubah menjadi bagian dari budaya anak muda Indonesia. Namun, di tengah popularitas ini, masalah klasik pun muncul: barang palsu.
Peredaran barang palsu sendiri di Indonesia bukanlah isu baru, melainkan masalah sistemik yang telah berlangsung lama. Lemahnya penegakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) membuat Indonesia terus menjadi sorotan dunia. Bahkan dalam laporan National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers 2025 yang disusun oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Indonesia kembali tercantum dalam Notorious Markets List karena maraknya pemalsuan di pasar fisik maupun digital.
Alih-alih pasrah, Compass mengambil langkah proaktif. Baru-baru ini, mereka meluncurkan aplikasi MyCompass yang memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communication) untuk membantu konsumen membedakan produk asli dan palsu. Sebuah langkah yang bukan hanya inovatif, tapi juga menunjukkan bagaimana brand lokal kini semakin serius dalam membangun ekosistem merek yang sehat.
Di Indonesia, maraknya grey market dan minimnya literasi konsumen soal otentikasi produk menjadikan inovasi seperti MyCompass terasa semakin relevan.
Melawan Barang Palsu Lewat Teknologi
Teknologi NFC memungkinkan pengguna untuk memindai sepatu Compass mereka hanya dengan menempelkan smartphone ke bagian tertentu di sepatu. Informasi otentikasi akan langsung muncul lewat aplikasi MyCompass. Ini membuka era baru dalam proteksi produk fashion lokal: lebih cepat, lebih mudah, dan lebih terpercaya dibandingkan metode konvensional seperti verifikasi manual atau hanya mengandalkan tanda-tanda fisik produk.
Lewat inisiatif ini, Compass juga mengedukasi konsumen tentang pentingnya menghargai orisinalitas. Di tengah maraknya fast fashion dan budaya duplikasi, langkah ini bukan hanya menjaga brand value Compass, tetapi juga memperkuat nilai craftsmanship dan kreativitas lokal.
Apa Artinya untuk Industri Fashion Lokal?
Compass membuktikan bahwa inovasi tidak harus datang dari brand global. Brand lokal pun bisa mengadopsi teknologi canggih untuk melindungi kreativitas mereka. Ini membuka jalan bagi brand-brand lain di Indonesia untuk mulai memikirkan bagaimana menjaga orisinalitas di tengah tantangan globalisasi dan pasar grey market.
Langkah Compass lewat MyCompass menjadi contoh nyata bahwa kekuatan brand hari ini tidak hanya dibangun dari produk bagus, tetapi juga dari bagaimana brand itu melindungi, memberdayakan, dan membangun komunitasnya.
Jika brand lokal ingin bersaing bukan hanya lewat desain, tapi juga lewat nilai dan kepercayaan, Compass baru saja memberi cetak biru yang layak diikuti. Karena di era sekarang, authenticity is the real luxury. Dan Compass baru saja membuktikan, mereka serius menjaga itu.