Tren Olahraga Hybrid: Ketika Dua Cabang Digabung Jadi Permainan Baru

Pernah dengar padbol, footgolf, atau fullball? Mungkin ini saatnya kamu coba olahraga yang lahir dari kreativitas lintas cabang.

Belakangan ini, padel mulai jadi primadona baru di kalangan urban Indonesia. Raket kecil, lapangan berdinding, dan permainan cepat nan intens membuatnya jadi opsi olahraga afterwork yang bukan cuma seru, tapi juga sosial. Di Jakarta, saking populernya, lapangan padel sudah mulai dikenai pajak hiburan oleh pemerintah. Tapi tahukah kamu bahwa padel sendiri sebenarnya merupakan olahraga hybrid?

Padel lahir dari gabungan dua olahraga raket: squash yang dikenal sebagai permainan indoor berintensitas tinggi, dan tenis yang lebih luas dikenal publik. Ini menjadikan padel sebagai salah satu contoh sukses dari apa yang disebut sebagai hybrid sport atau fusion sport.

Dan menariknya, padel kini punya “anak” lagi, yakni padbol, olahraga yang menggabungkan padel dengan elemen sepak bola. Kita tidak lagi bicara soal kombinasi raket dan bola kecil, tapi kini melibatkan tendangan, gerakan atletik khas sepak bola, dan tetap mempertahankan lapangan ala padel. Inilah dunia olahraga hybrid: gabungan ide lama yang disulap jadi permainan baru.

Apa Itu Hybrid Sport?

Konsepnya sederhana. Seperti halnya fusion food yang memadukan dua resep atau tradisi kuliner berbeda menjadi sajian baru, hybrid sport menggabungkan elemen-elemen dari dua atau lebih cabang olahraga untuk menciptakan permainan baru yang segar, kompetitif, dan menyenangkan.

Padel adalah contoh paling nyata. Diciptakan pertama kali di Meksiko pada 1969 oleh Enrique Corcuera yang memodifikasi lapangan squash miliknya dengan sentuhan permainan tenis. Gagasannya kemudian menyebar ke Spanyol lewat seorang temannya, dan kini menjadi salah satu olahraga paling berkembang di dunia.

Ternyata, Banyak Olahraga Populer Hari Ini Adalah Hasil Fusion

Tanpa disadari, beberapa olahraga yang kini sudah mainstream ternyata dulunya juga hasil eksperimen campur-campur:

  • Voli diciptakan oleh William Morgan yang ingin membuat permainan alternatif dari basket dan tenis yang tidak terlalu melelahkan.

  • American football merupakan bentuk evolusi dari sepak bola Inggris dan rugby yang diadopsi dan dimodifikasi di Amerika.

  • Sepak takraw memadukan sepak bola, voli, dan bola rotan tradisional yang dimainkan di Asia Tenggara—termasuk permainan rakyat Indonesia seperti sepak raga.

Artinya, ide untuk menciptakan olahraga baru dari dua tradisi lama bukan hal baru. Tapi sekarang, dengan gaya hidup aktif yang terus berubah, eksperimen semacam ini justru makin masuk akal.

Padbol: Ketika Padel dan Sepak Bola Bertemu

Padbol diciptakan oleh Gustavo Minguens di Argentina pada 2008. Ia melihat dua olahraga paling digemari di negaranya: padel dan sepakbola, dan bertanya, “Kenapa tidak digabung saja?”

Lapangan padbol masih menyerupai padel, tetapi permainannya tidak menggunakan raket, melainkan kaki. Pemain harus menendang bola untuk mencetak poin. Kombinasi strategi padel dan gerakan eksplosif sepak bola membuat padbol jadi permainan yang atraktif dan unik.

Padbol kini sudah memiliki komunitas global. Lapangannya tersedia di akademi latihan Liverpool, bahkan Zlatan Ibrahimovic membuka fasilitas padbol di Swedia. Turnamen internasional seperti Piala Dunia Padbol pun mulai digelar. Melihat tingginya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola dan tren padel yang sedang naik daun, padbol tampaknya punya potensi besar untuk hidup di Indonesia.

Fullball: Kreasi Anak Bangsa yang Patut Dicoba

Tidak hanya luar negeri yang sibuk bereksperimen. Di Indonesia, muncul juga olahraga hybrid buatan lokal: Fullball.

Diciptakan oleh Rizky Arief Dwi Prakoso (founder dari brand parfum HMNS) dan teman-temannya pada tahun 2022, fullball menggabungkan teknik dan ritme sepak bola dengan sistem permainan basket. Bola tetap ditendang, tapi area permainan dan skornya terinspirasi dari basket.

Fullball bahkan sempat dipromosikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta dimainkan dalam exhibition match bersama Vindes Sport. Ini jadi bukti bahwa olahraga hybrid bisa lahir dari obrolan tongkrongan anak muda—dan punya potensi untuk tumbuh kalau disambut dengan ekosistem yang mendukung.

Footgolf: Golf Tanpa Stik, Cukup Tendang

Kalau golf terasa terlalu elite atau ribet, maka footgolf menawarkan versi yang lebih inklusif. Permainannya mirip golf, tetapi bola ditendang seperti sepak bola ke dalam hole besar di ujung lapangan. Tidak perlu stik mahal atau sepatu khusus. Sepatu futsal atau minsoc pun sudah cukup.

Footgolf makin diminati di berbagai negara karena dianggap sebagai versi casual dari golf. Di Indonesia, lapangan footgolf sudah tersedia di beberapa tempat, salah satunya di Tamarin Golf & Country Club di Batam, Kepulauan Riau. Olahraga ini cocok untuk outing santai bersama teman atau keluarga, tanpa harus memikirkan dress code atau handicap.

Spikeball: Voli Mini yang Simple Tapi Kompetitif

Satu lagi contoh fusion sport yang makin viral adalah Spikeball. Ini adalah versi voli yang dimainkan di atas trampolin bundar kecil. Permainannya dua lawan dua, dan bola dipantulkan ke trampolin alih-alih melewati net seperti voli biasa.

Keunggulan spikeball adalah fleksibilitasnya. Bisa dimainkan di taman, pantai, halaman rumah, atau bahkan rooftop. Alatnya ringkas, harganya relatif terjangkau, dan permainannya cukup intens untuk membakar kalori.

Spikeball sudah populer di Amerika Serikat, dan kini mulai menjangkiti komunitas urban muda di Asia. Di tengah mahalnya sewa lapangan di kota besar, spikeball bisa jadi alternatif yang menarik dan accessible.

Tapi Tidak Semua Fusion Sport Bisa Viral

Menggabungkan dua olahraga tidak selalu menghasilkan permainan yang menyenangkan. Kadang, justru menciptakan pengalaman yang aneh, membingungkan, atau merusak esensi permainan aslinya.

Namun tetap saja, beberapa eksperimen absurd justru punya komunitasnya sendiri:

  • Chess boxing: pergantian ronde antara catur kilat dan tinju.

  • Cycle ball: main bola sambil naik sepeda.

  • Joggling: kombinasi jogging dan juggling bola seperti di sirkus.

Kedengarannya lucu? Mungkin. Tapi mereka punya turnamen internasional sendiri dan komunitas yang loyal.

Siapkah Indonesia Jadi Rumah Baru Bagi Fusion Sport?

Dengan tren healthy lifestyle yang semakin kuat, minat terhadap aktivitas baru yang unik dan sosial juga semakin besar. Olahraga hybrid seperti padbol, fullball, footgolf, dan spikeball bukan sekadar tren lucu-lucuan, tapi bisa jadi ruang baru untuk inovasi gaya hidup aktif anak muda.

Next
Next

Basajan: Ketika Musik Jadi Pengingat Budaya