Bagaimana Cara Membagi Waktu Bagi Orang Tua Yang Berbisnis?

Menjadi orang tua sekaligus menjalankan bisnis sendiri tentu menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Memiliki waktu kerja yang fleksibel artinya juga adalah bisa saja bekerja kapan pun termasuk akhir pekan dan malam hari, apalagi jika bisnis yang dijalankan memang masih harus diawasi sendiri. Keadaan akhir-akhir ini membuat banyak orang harus kehilangan pekerjaan dan kemudian memilih memulai bisnis mereka sendiri.

Dilansir dari artikel Forbes Magazine, waktu yang dihabiskan oleh orang tua sebagai entrepreneur terkadang menghadirkan rasa bersalah karena berkurangnya waktu yang bisa dihabiskan bersama pasangan dan anak. Para ibu menjadi kelompok yang lebih mudah burnout saat menjalankan bisnis sekaligus menjalankan peran sebagai orang tua. Butuh strategi yang tepat untuk bisa menyeimbangkan peran sebagai orang tua dan juga entrepreneur tanpa harus merasa bersalah pada keluarga karena waktu yang dirasa kurang sekaligus menjaga profesionalitas dalam bekerja.

Tissa Aunilla, founder Pipiltin Cocoa, membagikan pengalaman yang ia gunakan untuk menyeimbangkan peran sebagi ibu yang juga menjalankan usaha sendiri. Tissa memulai bisnis di bidang cokelat setelah sebelumnya bekerja 7 tahun sebagai pengacara di sebuah law firm di Jakarta. Pada dua tahun pertama, ia merasa sebenarnya agak sulit untuk menyesuaikan ritme kerja yang justru semakin sibuk dari sebelumnya. Terkadang dirinya juga harus tetap bekerja di akhir pekan. Untuk itu menurut Tissa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalankan peran sebagai orang tua yang juga bekerja.

Latih Disiplin Diri.

Ketika harus menjalankan bisnis sendiri tentu saja akan ada banyak hal yang harus kita lakukan dengan waktu kerja yang lebih acak dibanding saat menjadi seorang karyawan. Untuk itu, hal utama yang perlu diasah adalah disiplin diri. Tissa mengakui bahwa kedisiplinan diri juga masih menjadi kendala utama yang ia rasakan karena memang harus terus-menerus diasah. 

“Waktu kerjanya sekarang lebih random, jadi dua tahun pertama sebenarnya agak sulit untuk menyesuaikan ritme kerja. Sampai sekarang pun kendala utama saya sebenarnya ada disiplin diri karena untuk saya ini harus tetap diasah,” Jelas Tissa Aunila.

Setiap keputusan yang diambil akan pembagian waktu kerja dan quality time bersama keluarga hanya bisa berhasil jika memiliki tingkat kedisiplinan diri yang baik.

Tentukan Skala Prioritas.

Bagi Tissa keluarga nomor satu namun bukan berarti ia tidak profesional saat bekerja. Kita perlu mencari cara dan menentukan prioritas yang tepat agar tetap bisa memenuhi setiap target yang diinginkan dalam pekerjaan tetapi juga tetap bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Memang penentuan skala prioritas ini tidak ada rumus pastinya, lebih seperti tantangan yang harus dilalui dari hari ke hari. Biasanya Tissa akan mulai dari kepentingan keluarga, jika dirasa tidak ada yang mendesak maka prioritas hari itu bisa dirinya geser menjadi hal-hal penting yang ada di pekerjaan. Keluarga tidak bisa menjadi alasan kenapa sebuah bisnis menjadi berantakan begitu juga sebaliknya. 

Coba Untuk Lebih Fleksibel.

Setiap orang memiliki gayanya sendiri dalam menentukan jam kerja. Menurut Tissa dengan menggunakan jam kerja yang lebih fleksibel dirinya merasa lebih nyaman dan tidak terlalu terikat. Misalnya di Senin pagi ia memulai hari dengan mandi dan menjawab email tapi kalau memang perlu meeting atau mungkin keperluan keluarga yang mendesak maka rutinitas tersebut juga bisa berubah mengikut skala prioritas yang sudah ditentukan sebelumnya. Sebagai entrepreneur memang jam kerjanya tidak selesai di jam 5 sore. Pada dasarnya kembali lagi pada disiplin diri. Tissa mengungkapkan bahwa terkadang kita perlu punya rutinitas sehingga kita bisa lebih disiplin tetapi juga tidak memagari diri kita dengan itu, mencoba untuk lebih fleksibel membantu kita menenangkan pikiran agar tidak terasa terikat pada satu hal saja.

Cari Cara Kerja Efisien.

Terkadang sulit untuk bisa berkonsetrasi saat harus mengerjakan sebuah pekerjaan. Tissa membagikan kiatnya untuk mengatasi masalah konsentrasi saat bekerja yaitu menggunakan teknik podomoro. Ketika menggunakan teknik ini maka kita harus fokus mengerjakan satu hal saja selama 25 menit tanpa melihat notifikasi WhatsApp atau email, baru setelahnya kita punya waktu 5 menit untuk bisa beristirahat dan membalas pesan yang mungkin sebelumnya masuk. Menurut Tissa pada dasarnya manusia tidak bisa mulititasking, tidak bisa dalam artian hasilnya tidak akan optimal jika dibandingkan fokus mengerjakan satu hal saja. 

Pada akhirnya untuk bisa menyeimbangkan peran sebagai orang tua memang perlu banyak penyesuaian dan kompromi. Kalaupun ternyata kita masih harus bekerja di akhir pekan, kita bisa coba berkomunikasi dengan keluarga, pasangan, dan anak untuk bisa mengganti waktu untuk berkumpul di hari lainnya. 

Previous
Previous

Bisnis Produk Sehat Untuk Anabul

Next
Next

Melda Auditia: Inspirasi Fashion dari Keseharian