Assia Keva: Dari ‘Child Star’ ke ‘Rising Star’, Mencari Jati Diri Lewat Single Perdana di Bawah Naungan Maspam Company

Singer-songwriter asal Bali, Assia Keva, merilis single baru bertajuk Looking for Love in Wrong Places pada 28 Mei lalu. Single ini merupakan lagu perdana Keva sebagai artis terbaru dalam dalam roster record label Pamungkas, Maspam Company, dan akan menjadi lagu pembuka dari EP yang akan dirilis tahun ini.

Nama Keva pertama terdengar saat ia menjadi juara dalam ajang pencarian bakat nasional The Voice Kids musim ketiga pada tahun 2018 silam. Sebagai jebolan ajang pencari bakat di usia muda, Keva tak hanya mendapatkan platform serta exposure yang besar, namun juga pressure untuk terus berkarya. 

Setelah beristirahat dari dunia musik pada 2019-2021, Keva kembali berkarya tanpa tergesa-gesa. Ia mengeksplor genre dan berkolaborasi dengan musisi independen yang berani beda. Ia berkolaborasi dengan artis-artis di skena musik Bali, seperti Kanhaiya dan personnel Soulfood, Bam George dan Lyta Lautner. Dengan mereka, Keva membuka diri untuk belajar tentang genre R&B yang sebelumnya asing bagi Keva. Keva juga mencoba teknik-teknik bernyanyi yang baru baginya seperti belting dalam lagu There’s Nothing Else (2023).

Langkah ini menunjukan bagaimana Keva berusaha untuk meninggalkan label ‘child star’ yang tersemat dan bertumbuh menjadi musisi dengan jati diri yang juga berevolusi. Dalam fase comeback ini pun Keva juga mencoba untuk benar-benar peka saat menulis tentang pengalaman pribadinya. Bahkan proses ini ia sebut sebagai sebuah bentuk pemberontakan emosional juga. Keva melalui keterbukaannya ikut menyisipkan unsur budaya India yang dekat dengan kehidupannya dalam lagu Cool Me Down (2023).

Kini menginjak usia 20 tahun, Keva melangkah maju sebagai rising star bersama Pamungkas. Dengan karakter vokal yang semakin bulat serta kejujuran emosional yang telah ia asah menjadi kekuatan yang dilihat oleh Pamungkas saat mendengarkan demo Looking for Love in Wrong Places. Lewat lagu ini Keva bercerita tentang struggle yang ia alami dengan avoidant attachment style yang ia miliki dalam urusan percintaan. 

Melanjutkan semangatnya untuk terus bertumbuh sebagai musisi kolaborasi dengan Pamungkas dan Maspam Company pun menjadi langkah yang menyenangkan bagi Keva. Keva semakin menemukan suara dan tentunya untuk kami sebagai pendengar yang menantikan langkah selanjutnya dari child star yang kini menjadi rising star ini.

Previous
Previous

Dangdut: Irama Lokal dengan Ambisi Global

Next
Next

No Na dan PR Besar Jadi Girl Group Global yang Benar-Benar Indonesia