Tren Atau Fad?

Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini

Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini

Beberapa tahun belakangan mulai lahir anggapan bahwa tren adalah sesuatu yang memiliki konotasi cukup negatif. “Ah, cuma tren aja, nanti juga lewat masanya.” Kalimat serupa itu yang sering bermunculan ketika banyak bisnis mencoba menampilkan sesuatu yang baru – yang seketika mendapat perhatian dari konsumen, dan ‘meledak’.

Padahal, menurut arti sebenarnya tren merupakan sebuah perkembangan atau perubahan dalam masyarakat yang terjadi dalam waktu panjang dan perlahan.

Sementara itu, sesuatu yang sifatnya cepat “meledak” dan hilang seketika disebut sebagai fad. Dalam lanskap bisnis, fad dikenal sebagai sebuah bentuk antusiasme terhadap sesuatu yang intens dan biasanya akan naik secara tiba-tiba. Umumnya fad berlangsung dalam waktu singkat.

Grafis perbedaan tren dan fad

Grafis perbedaan tren dan fad

Contoh saja beberapa hal yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan namun kini sudah tidak ada suaranya – Es Kepal Milo, kue-kue artis, aplikasi Clubhouse, atau permainan Pokemon Go. Kesemua ini merupakan bentuk fad yang umur ketenarannya hanya dalam hitungan minggu atau bulan.

Beberapa produk yang merupakan fenomena fad. Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini

Beberapa produk yang merupakan fenomena fad. Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini

Bagi beberapa pebisnis, fad sering dijadikan peluang untuk meraih keuntungan. Karena tahu potensi konsumen yang sedang menggilai suatu fad, seringnya pebisnis memanfaatkan hal tersebut dengan mengeluarkan produk yang sejalan dengan fad tersebut.

Sesungguhnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang buruk. Tidak ada salahnya jika kita ingin mengambil kesempatan dari sebuah fad. Namun yang harus diingat adalah durasi fad yang begitu singkat mengharuskan pebisnis untuk bisa bergerak dengan lebih cepat dalam membaca pasar. Terlambat beberapa minggu saja, bisa jadi nanti sudah tidak relevan lagi karena konsumen sudah mulai meninggalkan fad tersebut.

Durasi fad yang begitu singkat mengharuskan pebisnis untuk bisa bergerak dengan lebih cepat dalam membaca pasar.

Sementara tren yang merupakan pergerakan secara perlahan, memiliki potensi yang lebih besar untuk membentuk pasar yang stabil. Misalnya saja tren vegan atau produk yang ramah lingkungan. Meski antusiasme pasar tidak sebesar minat mereka pada fad, tren semacam ini memiliki grafik yang terus meningkat mesti kenaikannya tidak eksponensial.

Jika ingin membuat sebuah produk dengan mengikuti tren, yang perlu diperhatikan adalah untuk mengatur investasi karena return dari produk sebuah tren umumnya akan berlangsung lebih lama – namun akan lebih stabil.

Makanan vegan, produk ramah lingkungan, dan personalized skincare merupakan beberapa bentuk tren. Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini.

Makanan vegan, produk ramah lingkungan, dan personalized skincare merupakan beberapa bentuk tren. Ilustrasi oleh Geometry Media / Halimah Zatalini.

Return dari produk sebuah tren umumnya akan berlangsung lebih lama – namun akan lebih stabil.

Jadi, bisnis kamu mau ikut tren atau fad?

Previous
Previous

Harus Apa Bila Karyawan Bisnis F&B Kamu Terkena Covid-19?

Next
Next

Padukan Estetika dan Kepercayaan Diri dengan Body Tape