The Trees & The Wires oleh Gulung Tukar: Dari Periferi, Semarakkan Kolaborasi Seni Dua Negeri

Gulung Tukar merupakan kelompok seni budaya multidisiplin yang berdedikasi untuk mendorong terciptanya ekosistem seni budaya yang inklusif yang baru saja menggelar program terbarunya, "The Trees and The Wires" beberapa waktu lalu. Program inovatif ini sukses menghasilkan serangkaian proyek seni dan residensi yang menggugah dan menginspirasi; menjembatani kesenian, lingkungan, dan teknologi.

Melalui The Trees and The Wires, Gulung Tukar berusaha menghadirkan wadah bagi seniman dan praktisi seni budaya lokal dan internasional untuk saling bertukar gagasan, pengetahuan, dan pengalaman. Program ini mendorong kolaborasi yang produktif dan memberikan kontribusi berarti bagi pengembangan seni budaya di Indonesia.

Dalam proyek ini, kurator; seniman residensi; dan kolaborator dari berbagai latar belakang bekerja sama untuk menghasilkan karya seni yang mengeksplorasi hubungan antara alam, teknologi, dan manusia. Riset proyek seni ini berangkat dari cerita penanaman tujuh pohon beringin di pusat kota Tulungagung. Kurator dan seniman residensi bekerja sama untuk menelusuri cerita ini dan menghubungkannya dengan sejarah banjir yang sering melanda Tulungagung. Riset mereka mencakup wawancara dengan penduduk setempat, pencarian arsip, serta penelitian tentang fenomena banjir yang telah terjadi di masa lalu.

Benny Widyo selaku kurator menerangkan, "The Trees and The Wires merupakan upaya kami untuk menyelidiki hubungan yang kompleks antara alam dan manusia melalui cerita penanaman pohon beringin di pusat kota Tulungagung. Proyek ini mencoba untuk mengeksplorasi keterhubungan antara alam dan perkembangan teknologi. Melalui riset, karya, dan program yang telah dikerjakan, kami berharap dapat mengundang perenungan tentang peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan antara alam dan dunia digital yang semakin terintegrasi"

Seniman residensi yang terlibat dalam proyek ini adalah Ella Cheburn, seorang seniman berbakat yang berasal dari Somerset, Inggris. Ella Cheburn mengungkapkan kegembiraannya, "Saya merasa terhormat menjadi bagian dari program 'The Trees and the Wires'. Melalui residensi ini, saya mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan komunitas lokal dan merangkai narasi tentang lingkungan melalui seni. Saya berharap karya-program yang dihasilkan dapat menginspirasi dan memicu dialog yang bermakna, serta menggerakkan tindakan positif."

Proyek seni dan residensi ini menghasilkan tujuh jenis karya seni dan program yang menggambarkan cerita penanaman tujuh pohon beringin dan sejarah banjir Tulungagung. Selain itu, Gulung Tukar juga berkolaborasi dengan tujuh kolaborator lokal untuk menghadirkan karya seni rupa, instalasi, interaktif, dan audio-visual. Pameran hasil residensi ini telah diselenggarakan di Gutuhaus, Tulungagung, pada tanggal 7 hingga 27 Mei 2023 lalu.

Proyek seni dan residensi "The Trees and the Wires" didukung oleh British Council melalui program Connection Through Culture. Program ini bertujuan untuk mendorong pertukaran seni budaya serta kolaborasi antara pelakunya di Inggris Raya dan berbagai negara.

Previous
Previous

Ragam Potensi Pasar Film bagi Sineas

Next
Next

Europe on Screen Kembali Hadir Secara Gratis dan Luring Selama 10 Hari!