Ini Dia Rahasia di Balik Penempatan Produk di Supermarket

Geometry-Supermarket.jpg

Pernah tidak kamu bertanya-tanya mengapa penempatan produk tidak diurutkan sesuai abjad saja agar mudah mencarinya? Atau dari harga termurah ke termahal? Jawabannya adalah supermarket punya strategi mereka sendiri untuk menempatkan produk-produk sesuai dengan perjanjian dengan merek-merek produk!

Umumnya, yang sering melakukan ini adalah supermarket-supermarket besar yang sudah cukup terkenal. Supermarket-supermarket tersebut kerapkali mengutamakan produk-produk yang memiliki bujet besar untuk menempati titik-titik “premium”. 

Berikut ini adalah urutan penempatan produk sesuai tujuannya masing-masing:

Rak paling atas

Biasanya produk yang berada pada rak teratas adalah yang harganya cukup mahal dan jarang dibeli konsumen. Untuk menyiasati, di rak ini seringnya menjadi tempat produk limited edition.

Rak dalam jangkauan

Produk-produk yang ditempatkan di rak ini adalah produk yang sering dibeli, produk dengan merek yang sudah amat familiar di masyarakat. Rak tersebut umumnya disebut rak “eye level” karena setara dengan jangkauan mata dan mudah diambil. Bagian tengah rak diutamakan untuk merek-merek premium atau merek-merek yang rela membayar mahal untuk menarik perhatian para pembeli. 

Rak paling bawah

Berbeda dengan bagian lainnya, bagian rak terbawah diisi dengan produk-produk berjumlah besar atau berukuran jumbo. Tujuannya adalah agar konsumen dapat lebih mudah mengangkat produk tersebut ke kasir. 

Bagian bahan makanan segar

Strategi penempatan produk untuk bahan makanan segar berbeda dengan produk kemasan. Agar lebih terlihat menarik, produk sayur-sayuran hijau dikombinasikan dengan sayur-sayuran berwarna seperti wortel dan paprika. Sementara itu, untuk produk roti-rotian biasanya disimpan dalam rak transparan dengan latar hitam untuk memperlihatkan tampilan lebih menarik. 

Rak dekat kasir

Ada alasan mengapa di dekat kasir terdapat rak kecil berisikan produk. Rak ini bertujuan untuk merangsang sisi impulsif konsumen, menarik mereka untuk membeli produk yang mungkin tidak menjadi prioritas. Produk seperti cokelat dan permen secara sengaja ditempatkan di sini untuk “menggoda” para pembeli yang sedang antre menunggu giliran membayar. 

Rak khusus untuk anak-anak

Penempatan rak khusus anak-anak sebenarnya belum lumrah di banyak supermarket. Tapi di beberapa supermarket di sejumlah negara telah mencoba strategi ini. Mereka menempatkan satu rak khusus dengan produk anak-anak lengkap dengan berbagai ornamen yang dapat menarik perhatian mereka. Jadi, anak-anak dapat membujuk orang tuanya untuk membelikan produk tersebut.

Strategi cross-merchandising

Strategi cross merchandising juga kerapkali dilakukan oleh pihak supermarket untuk menarik perhatian konsumen. Terutama ketika ada momen-momen tertentu seperti Natal, Tahun Baru, atau Lebaran. Terdapat beberapa rak yang dikhususkan untuk penempatan produk cross-merchandising atau menggabungkan dua produk atau lebih dengan harga yang lebih murah jika dibeli bersamaan. Biasanya rak ini berada di area depan supermarket atau dekat dengan kasir di bagian terpisah dengan rak lainnya agar lebih mencolok. 

Rak Diskon

Tidak hanya rak cross merchandising saja yang ditempatkan dalam satu rak terpisah, rak yang dikhususkan untuk produk-produk dengan potongan harga juga demikian. Sengaja ditempatkan di titik yang mencolok tanpa rak bersusun agar menarik dan mudah dijangkau oleh konsumen.

Sayangnya dengan adanya pengaturan semacam ini, produk-produk yang berasal dari bisnis kecil menengah jadi sulit berkompetisi dengan merek besar karena sulit berada di titik premium. Selain itu, produk-produk yang ditempatkan pun sebenarnya sudah dalam strategi pemasaran. Secara tidak langsung, jika para pembeli kurang jeli, mereka akan mengambil produk yang mungkin tidak sesuai dengan bujet atau produk yang tidak dalam daftar kebutuhan. Contohnya produk diskon yang ditempatkan di titik mencolok. Mungkin saja pembeli tidak butuh tapi karena terlihat lebih murah maka mereka tertarik untuk mengambil. Dengan mengetahui strategi ini, para pembeli bisa jadi lebih kritis dan mempertimbangkan produk sesuai dengan kebutuhan dan bujet. 

Previous
Previous

Aco Tenri: Menemukan Diri Dalam Film

Next
Next

Optimalkan Bisnis Kuliner Pesan-Antar