Optimalkan Bisnis Kuliner Pesan-Antar

Geometry-Grab.jpg

Beberapa tahun belakangan ini layanan pesan-antar makanan sepertinya sudah menjadi kebiasaan, terutama bagi penduduk di kota-kota besar. Pada kondisi saat ini, kita disarankan untuk mengurangi intensitas bepergian termasuk juga untuk membeli makanan di luar rumah. Maka, layanan pesan-antar menjadi salah satu solusi paling populer. Grab, bekerjasama dengan NielsenIQ melakukan riset mengenai tren layanan pesan-antar makanan di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2021.

Terdapat beberapa alasan umum yang membuat kita memutuskan untuk menggunakan layanan pesan-antar makanan. Yaitu untuk menghindari antrian, tidak ada waktu untuk memasak, dan ingin memakan makanan yang sulit untuk dimasak sendiri. Berdasarkan data yang dihimpun Grab dan NielsenIQ, mayoritas pemesanan juga dilakukan untuk dimakan bersama-sama. Tren ini juga terlihat meningkat dari tahun 2019 sebanyak 61% ke angka 72% pada tahun 2020.

Salah satu fakta menarik yang didapatkan adalah kecintaan masyarakat Indonesia dengan makanan berbahan dasar ayam. Mulai dari sarapan dengan bubur ayam, makan siang ayam geprek, dan ditutup dengan menu sate ayam untuk makan malam. Pada tahun 2020, lebih dari 42 juta hidangan berbahan dasar ayam terjual saat jam makan siang.

Fakta menarik yang didapatkan adalah kecintaan masyarakat Indonesia dengan makanan berbahan dasar ayam. Mulai dari sarapan dengan bubur ayam, makan siang ayam geprek, dan ditutup dengan menu sate ayam untuk makan malam.

Kegiatan makan juga tidak hanya dilihat sebatas pemenuh kebutuhan primer kita, melainkan juga momen untuk berbincang dan bercengkrama bersama keluarga dan kerabat. Pada jam makan malam khususnya, rata-rata pesanan dilakukan untuk 4-5 porsi dalam sekali antar. Setiap jam makan malam, rata-rata ada 4 pesanan sate ayam tiap menit di tahun 2020.

Pada jam makan malam khususnya, rata-rata pesanan dilakukan untuk 4-5 porsi dalam sekali antar.

Selepas menyantap makanan, ada beberapa pilihan minuman yang umumnya dipilih. Es teh dan kopi susu ternyata menjadi minuman yang paling banyak dipesan melalui layanan pesan-antar. Orang Indonesia ternyata gemar memulai hari dengan menyeruput segelas teh atau kopi susu sembari sarapan. Es teh juga rasanya sudah menjadi sahabat karib kita saat makan siang, atau minuman teh susu sebagai camilan saat petang. 1 gelas teh susu cokelat hazelnut dipesan setiap 10 detik selama jam santai sore di tahun 2020.

Es teh dan kopi susu ternyata menjadi minuman yang paling banyak dipesan melalui layanan pesan-antar.

Berdasarkan pola yang terlihat, dapat dikatakan bahwa pegiat industri kuliner memiliki peluang untuk mengembangkan bisnis mereka melalui layanan pesan-antar. Ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan layanan pesan-antar bagi pemilik bisnis kuliner. Pertama, untuk mencoba buka lebih awal. Karena ternyata, terdapat peningkatan pemesanan sarapan pada jam 9 hingga 10 pagi. Biasanya untuk menu sarapan, umumnya dipilih makanan yang sederhana dan cepat. Terdiri dari satu menu makanan utama dan satu minuman.

Kedua, memberikan penawaran menu yang beragam untuk seluruh anggota keluarga. Khususnya pada jam makan malam, terdapat kecenderungan bahwa orang akan memesan hidangan yang berbeda-beda untuk seluruh anggota keluarga. Ketiga, mencoba untuk menyajikan menu yang memuaskan selera. Banyak orang memilih untuk memesan makanan karena menu tersebut sulit untuk dibuat di rumah seperti pizza atau kue. Pertimbangkan juga untuk memberikan promo di luar jam sibuk, antara jam 3 hingga 5 sore.

Untuk dapat mengoptimalkan penjualan produk kuliner melalui layanan pesan-antar kita dapat menggunakan beberapa strategi. Di antaranya dengan memasukkan makanan yang sedang tren dan sulit untuk dibuat sendiri di rumah dalam menu dengan jangka waktu tertentu. Membagikan ulasan positif dari pelanggan di media sosial. Membuat penawaran paket dengan sup, salad atau minuman sehingga pelanggan bersedia untuk membayar lebih. Poin penting yang juga dapat dilakukan terutama dalam masa pandemi ini adalah dengan memberikan penjelasan mengenai protokol kesehatan yang diterapkan untuk dapat membangun kepercayaan dari pelanggan.

Di situasi yang tidak menentu saat ini memang sulit untuk melihat peluang bisnis, hal ini juga berlaku untuk sektor kuliner. Mengoptimalkan peluang melalui layanan pesan-antar ini bisa jadi salah satu jalan untuk bisa bertahan bahkan dapat mengembangkan bisnis sekarang ini. 


Previous
Previous

Ini Dia Rahasia di Balik Penempatan Produk di Supermarket

Next
Next

Kiat Festival Film di Kala Pandemi