Mencapai Ketenangan Seutuhnya Melalui Lilin "Bhavera"

Geometry-Discotique.jpg

Semenjak pandemi menyerang seluruh belahan dunia, kita dipaksa untuk terbiasa melakukan segala aktivitas dari dalam rumah. Banyak orang mulai memilih hobi mereka masing-masing untuk mengisi waktu di rumah. Mulai dari merawat berbagai macam tanaman hias, membuat tie dye, kerajinan keramik, hingga mencoba yoga dan meditasi. 

Setelah kurang lebih satu tahun menjaga jarak dengan dunia luar, keindahan dan kenyamanan rumah menjadi perhatian utama untuk membuat kegiatan di rumah menjadi semakin nyaman dan menyenangkan. Berbagai pilihan home decor pun menjadi daya tarik tersendiri saat ini dan para pelaku bisnis melihat hal ini sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis mereka, salah satunya Discotique.

Berangkat sebagai sebuah clothing line dari Yogyakarta pada bulan April 2020 lalu, Discotique hadir sebagai pilihan yang segar di antara banyaknya clothing brand yang berkeliaran. Setelah sebelumnya berhasil menarik perhatian anak muda dengan koleksi pakaian mereka yang memiliki design catchy dan dilengkapi dengan logo mereka yang edgy, Discotique kembali hadir dengan mengeluarkan produk terbaru mereka yaitu scented candles.

Dirilis pada 31 Januari lalu, scented candle ini menjadi debut dari Home Collection mereka. Lilin yang mereka beri nama “Bhavera” berasal dari bahasa Sansekerta yang mengacu pada sebuah perasaan ecstatic. Berangkat dari konsep ini, Discotique melalui Bhavera ingin menjadi jembatan penghubung untuk konsumen mereka dalam perjalanan spiritual mencapai emosi tersebut.

Kami berkesempatan untuk berbincang dengan Dimas Tristan Till sebagai kepala dari Discotique untuk mencari tahu lebih dalam tentang produk terbaru mereka. Dimas bercerita kepada tim Geometry bahwa keputusan membuat produk lilin ini karena banyaknya permintaan dari para konsumen mereka. Pada proses produksinya, Discotique bekerjasama dengan pengrajin asal Bali dalam menyempurnakan setiap komponen di dalamnya yang tidak hanya berhasil membuat Bhavera menjadi produk yang memiliki nilai tinggi, namun juga recyclable. Dimas menceritakan bahwa container yang mereka gunakan sebagai wadah lilin mereka terbuat dari besi yang didaur ulang.

Bhavera memiliki tiga varian aroma yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Champa memiliki perpaduan aroma dari kayu cendana, bunga kamboja, dan magnolia; Nalini memiliki perpaduan aroma musk, bunga lili, dan saffron; dan Lavanga merupakan perpaduan antara cengkeh, vanila, dan tembakau. Aroma-aroma khas dan unik yang mereka tawarkan dibungkus dalam kemasan berbahan velvet berwarna hitam pekat yang memberi kesan mewah pada produk mereka. 

Dimas sedikit memberikan bocoran mengenai produk mereka yang akan datang, “sekarang kita sedang riset untuk produk home decor berikutnya yang kemungkinan akan rilis pada bulan Maret, masih soal scented stuff.” Tutur Dimas. Saat ini, Discotique melayani shipping worldwide dan telah memiliki kantor di Jogja, Bali, dan Jakarta. Produk mereka juga tersedia di sejumlah retail store di beberapa negara salah satunya di Amerika Serikat.

Previous
Previous

Pahit Manis Persaingan Kopi Susu

Next
Next

Beauty in Diversity: Gelombang Inklusivitas di Industri Kecantikan