Geometry Selects: Rekomendasi Buku Biografi

Ada bayak hal yang bisa kita dapatkan saat berkenalan dengan orang lain. Saat ini, mungkin kesempatan kiita untuk bertemu banyak orang secara langsung menjadi lebih terbatas dari sebelumnya. Buku adalah salah satu medium yang bisa kita manfaatkan untuk bisa berkenalan lebih jauh dan belajar dari tokoh-tokoh di dunia. Berikut adalah tiga rekomendasi buku biografi yang sudah Geometry rangkum untuk kamu!

Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya (Werner Kraus)

Raden Saleh merupakan seorang pelukis asal Indonesia yang menjadi salah satu pioner seni modern di Tanah Air. Dalam buku “Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya” yang ditulis oleh Werner Kraus, kita akan diajak untuk bisa memahami cara pandang Raden Saleh mengenai kolonialisme, realitas sosial, serta budaya di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Sempat mengenyam pendidikan di Belanda, buku ini juga menceritakan bagaimana dirinya menyesuaikan karya seni yang ia buat dengan kultur budaya di Hindia Belanda kala itu.

Pada akhirnya buku ini akan memberikan kita sebuah penggambaran lebih dalam terhadap karya-karya lukisan dari Raden Saleh serta kehidupannya secara lebih dalam. Warner Kraus, sang penulis buku ini adalah seorang kurator seni dan akademisi yang sudah mempelajari dan meneliti karya dari Raden Saleh selama lebih dari 20 tahun. Untuk kamu yang mungkin baru mengenal nama Raden Saleh melalui film yang baru-baru ini tayang di bioskop, buku ini akan memberikan kamu kesempatan untuk mengenal lebih jauh salah satu seniman brilian yang dimiliki Indonesia. 

Fierce Poise: Helen Frankenthaler and 1950s New York (Alexander Nemerov)

Helen Frankenthaler adalah salah satu nama besar di dunia seni, khususnya seni lukis. Wanita kelahiran Amerika Serikat ini merupakan salah seorang seniman paling berpengaruh di abad ke-20. Dalam buku “Fierce Poise: Helen Frankenthaler and 1950s New York” kamu akan disuguhkan cara pandang sang seniman yang tidak biasa, terutama dalam hal bagaimana dirinya menyalurkan kreativitas yang ia miliki melalui karya. Mengambil rentang waktu diantara tahun 1950-1960, Alexander Nemerov, sang penulis buku ini menceritakan proses terciptanya karya dari Frankenthaler dalam 11 bab. 

Kamu dapat menikmati kisah perjalanan Helen Frankenthaler, mulai dari masa awal karirnya saat ia masih seorang pelajar di Dalton, Amerika Serikat. Frankenthaler sendiri mulai memamerkan karyanya setelah perang dunia ke-2 pada tahun 1948. Politik mungkin memang bukan bidang utama yang ia geluti, tapi memang memiliki peran besar terhadap karya-karya yang ia buat. Buku “Fierce Poise: Helen Frankenthaler and 1950s New York”, akan memberikanmu pendekatan yang kritis tetapi juga menarik untuk mengenal lebih dekat diri dan karya sang seniman. 

Born a Crime: Stories from a South African Childhood (Trevor Noah)

Sebuah buku karya stand up comedian asal Afrika Selatan, Trevor Noah, ini menceritakan bagaimana pengalaman hidup yang ia jalani sedari kecil. Dibuka dengan penggambaran pengalaman menegangkan yang ia lewati bersama ibunya di bus kota, “Born a Crime” adalah sebuah memoar yang menceritakan pengalaman hidup Trevor Noah bersama sang ibu dengan segala tekanan yang dirasakan karena politik aparteid di Afrika Selatan kala itu. 

Tumbuh sebagai anak dengan latar belakang keluarga yang cukup berbeda membuat Trevor kecil banyak menghabiskan waktunya di rumah, ia bahkan berkata bahwa dirinya hampir tidak punya teman bermain selain sepupunya sendiri.  Buku ini pada akhirnya bukan hanya bercerita mengenai tantangan yang dirinya hadapi semasa kecil tetapi juga bentuk rasa kasih yang ia tuangkan untuk Patricia Nombuyiselo Noah, ibunda dari Trevor Noah.

Itu adalah beberapa rekomendasi buku biografi yang bisa menjadi referensi bacaanmu di akhir pekan. Apakah ada yang sudah pernah kamu baca? Atau kalau kamu ingin merekomendasikan buku lain, jangan lupa bagikan di kolom komentar, ya!

Previous
Previous

Jakarta Film Week 2022: Hadirkan Ruang Berkreasi bagi Penggiat Industri Film Secara Global

Next
Next

Ruang Arumanis: Sebuah Duolog Mengenai Pergulatan Batin Penyintas Kekerasan Seksual