Dark Store Hadir Sebagai Konsep Retail Yang Mengutamakan Kecepatan

Dalam  berbelanja kebutuhan harian, kerap kali kita menginginkan barang yang spesifik, namun dapat ditemukan dalam waktu sesingkat mungkin. Terkadang in-store shopping memakan waktu yang cukup banyak, mengingat kita harus ke pusat perbelanjaan, mengitari toko untuk menemukan barang yang kita inginkan, belum lagi jika ternyata stoknya tidak ada.

Ditambah dengan perubahan pola berbelanja masyarakat, e-commerce  kemudian hadir menjadi solusi. Bahkan, sepanjang semester I-2021, transaksi e-commerce naik sebanyak 63,4%. Namun, nyatanya berbelanja secara daring dapat terkendala dalam pengiriman yang bisa memakan waktu 2-3 hari. 

Lantas, muncul konsep dark store. Dark store mengusung konsep transaksi  yang dilakukan secara daring, serta melakukan pengantaran ke lokasi customer dan pengambilan ke toko tanpa harus membuka toko untuk pengunjung secara umum. Pengantaran pun dilakukan dalam waktu yang cepat, tidak sampai satu hari.

Konsep ini memungkinkan efektivitas dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan para konsumen, mengingat mobilitas yang mungkin terbatas oleh kesibukan maupun kondisi pandemi yang tidak memungkinkan.  Kecepatan dan kemudahan yang menjadi modal utama tentunya menguntungkan bagi konsumen.

Dari sudut pandang produsen, konsep dark store juga menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, memperluas pasar konsumen dengan membuka titik penyimpanan dan pengantaran produk. Banyaknya titik distribusi juga memungkinkan produsen retail menjangkau konsumen di sudut-sudut daerah.

Keuntungan kedua bagi produsen adalah kemungkinan untuk dapat menjual lebih dari satu atau dua jenis produk, sebab dark store memudahkan kontrol terhadap stok barang. Kemudahan dalam mengontrol produk juga dapat memudahkan penjualan barang yang lebih besar dalam skala ukuran. 

Dark store juga dapat menunjang manajemen Stock Keeping Unit (SKU) yang disesuaikan dengan stok barang terkait. Cara pemesanan melalui internet dengan click lalu bayar memudahkan produsen retail untuk melakukan pencatatan persediaan barang karena seluruh informasi penjualan dapat dihimpun dengan waktu yang lebih singkat.

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa usaha retail yang mengusung konsep dark store, seperti Dropezy, Nimble, bahkan HappyFresh.

Previous
Previous

Menemukan Ide Dari Melamun

Next
Next

Filii: Mainan Anak Sebagai Bentuk Apresiasi Desain