Berbagai Jenis Pemodalan, Mana Yang Cocok?

Geometry-Permodalan-02.jpg

Untuk memulai bisnis memang dibutuhkan modal. Meski sedikit sekalipun, tetap saja harus ada dana yang dikeluarkan untuk bisa mulai membangun perusahaan yang dicita-citakan.

Tapi seperti kata pepatah “Ada banyak jalan menuju Roma”, banyak cara yang bisa dicoba untuk mendapatkan investasi. Setidaknya ada empat jenis pemodalan yang bisa digunakan, yakni: pembiayaan pribadi, pembiayaan dengan hutang (debt financing – red.), pembiayaan dengan ekuitas (equity financing – red.), dan kombinasi dari pembiayaan hutang dan ekuitas. Dari masing-masing jenis itupun memiliki berbagai sumber modal yang dapat dieksplorasi, di antaranya: 

Tabungan

Modal sendiri menggunakan dana dari tabungan merupakan pilihan pemodalan paling aman karena tidak melibatkan orang lain dan tidak berhutang. Pilihan ini cocok jika kamu merupakan tipe orang yang tidak berani mengambil risiko (risk averse – red.) dan ingin menjalankan bisnis dengan lebih tenang.

Pembiayaan Pemerintah

Saat ini pemerintah sedang menggalakkan pengembangan sektor UMKM (usaha mikro kecil menengah) untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kamu bisa mengambil kesempatan dengan mendaftarkan diri pada beberapa program pemerintah yang menyasar pada pendanaan UMKM ini seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) di mana pemerintah bekerjasama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan beberapa bank untuk menyalurkan modal hingga Rp500 juta.

Selain itu ada juga Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang merupakan program lanjutan dari bantuan sosial untuk kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro di lapisan terbawah yang belum bisa difasilitasi perbankan lewat program KUR. Untuk UMi sendiri, fasilitas pembiayaan yang disalurkan maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti koperasi.

Kredit Dengan Jaminan

Jika kamu memiliki aset berharga seperti kendaraan, rumah, atau tanah, benda-benda tersebut bisa dijadikan “modal” dengan mengubahnya menjadi jaminan untuk mendapatkan kredit. Gunakan surat kendaraan atau sertifikat rumah sebagai jaminan untuk mengajukan kredit ke bank. Namun berhati-hatilah setelah mendapatkan modal, gunakan dengan baik agar bisa membayarkan cicilannya sehingga jaminanmu tidak disita oleh bank karena gagal bayar.

Crowdfunding

Metode crowdfunding adalah pemodalan dengan mengumpulkan dana dari masyarakat luas dengan menggunakan platform digital. Meski masih belum banyak dilakukan di Indonesia, metode ini cukup efektif di negara barat setelah diperkenalkan oleh Kickstarter. Umumnya, crowdfunding yang sukses adalah bisnis yang menghasilkan produk konsumen (consumer products – red.) seperti makanan, fesyen, atau gadget inovatif.

Crowdfunding sendiri terbagi ke dua tipe; pertama adalah masyarakat memberikan dana dan dikembalikan oleh pemilik bisnis dalam bentuk produk dan beberapa benefit lain. Dalam tipe ini, ibaratnya masyarakat menjadi konsumen yang membeli produk dengan sistem PO (pre-order). Modal yang didapatkan dari masyarakat digunakan untuk mendanai produksi.

Sementara yang kedua – dan yang tengah populer – adalah equity crowdfunding di mana masyarakat menjadi investor. Dalam tipe ini, masyarakat memberikan dananya dan dikembalikan oleh pemilik bisnis dalam bentuk saham kepemilikan di bisnisnya. Saat ini setidaknya ada tiga platform equity crowdfunding di Indonesia yakni Santara, CrowdDana, dan Bizhare.

Venture Capital

Modal ventura atau venture capital merupakan bentuk pemodalan dari perusahaan swasa atau lembaga keuangan khusus yang seringnya menyasar pada bisnis-bisnis rintisan berbasis teknologi (tech startup – red.) meski tidak menutup kemungkinan untuk bisnis konvensional lainnya.

Umumnya modal yang didapatkan dari venture capital cukup besar, terutama jika dirasa prospek bisnis kita cukup menjanjikan di masa depan dengan pertumbuhan yang tinggi. Tapi untuk bisa mendapatkan pendanaan dari venture capital juga agak sulit karena mereka cenderung selektif dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan.

Untuk bisa mendapatkan modal dari venture capital, kita pun diharuskan memiliki rencana bisnis atau business plan yang solid dan dengan laporan keuangan yang mendetil. Meski sulit, bukan berarti tidak mungkin, kan?

Angel Investor

Angel investor adalah individu yang memberikan investasi dana pribadi mereka ke bisnis yang menurut mereka potensial. Kebanyakan dari angel investor ini merupakan pebisnis-pebisnis yang sudah sukses lebih dulu. Seperti namanya yang bermakna ‘investor malaikat’, para pemodal ini umumnya lebih fokus dalam membantu founder dalam membangun bisnisnya agar bisa lebih besar lagi dibandingkan mempertimbangkan untung-rugi yang didapat dari investasinya.

Untuk bisa mendapatkan dana dari angel investor biasanya kita harus melalui komunitas di mana para investor ini berkumpul. Salah satu pengelola angel investor di Indonesia adalah ANGIN yang memiliki akses ke berbagai figur pebisnis sukses sebagai anggota dalam jaringannya.

Keterlibatan angel investor dalam bisnis cukup beragam. Ada investor yang pasif hanya memberikan modal, namun ada pula yang aktif dan berkontribusi dalam memberi bimbingan dan juga akses ke berbagai kesempatan pengembangan usaha. Sebagai imbalan atas modal yang diberikan, biasanya angel investor meminta saham sekitar 20-30%.

Previous
Previous

Jualan Aroma Lewat Online, Memang Bisa?

Next
Next

Mulai Bisnis, Modal Dari Mana?